Wednesday, June 4, 2008

struktur atom

STRUKTUR ATOM

1. Diketahui nomor atom Ca = 20, Cu = 29, K = 19, Ti = 22, dan Zn = 30. Ion-ion di bawah ini mempunyai elektron berpasangan kecuali ion...
a. Ca2+
b. Cu2+
c. K+
d. Ti4+
e. Zn2+
2. Titan mempunyai nomor atom 22. Jumlah elektron yang tidak berpasangan yang terdapat dalam ion Ti3+ adalah......
3. Elektron dengan bilangan kuantum n = 3, l = 2, m = 0, s = terletak pada
4. Unsur A mempunyai 10 Proton dan 12 Neutron, sedangkan unsur B mempunyai nomor massa 23 dan nomor atom 11. kedua unsur tersebut termasuk......
5. Nomor atom Belerang adalah 16. Dalam anion sulfida, S2-, konfigurasi elektronnya adalah......
6. Ion yang ditulis 35A- adalah ion yang memiliki.........
a. 1 elektron di kulit terluar
b. 4 elektron di kulit terluar
c. 6 elektron di kulit terluar
d. 7 elektron di kulit terluar
e. 8 elektron di kulit terluar
7. Suatu unsur X dengan nomor atom 27 mempunyai jumlah orbital .......
8. Ion X2+ yang mengandung 12 proton dan 12 neutron memiliki konfigurasi elektron.......
9. Ion Co2+ mempunyai konfigurasi elektron [Ar] 3d7. Jumlah elektron tidak berpasangan dalam ion Co2+ adalah ........
10. Dalam atom Ni dengan nomor atom 28 terdapat elektron yang tidak berpasangan sebanyak......
11. Sejumlah 19,5 gram logam M yang bervalensi 1 direaksikan dengan asam sulfat berlebih dan dihasilkan 5,6 liter gas H2 pada keadaan standar. Jika dalam 1 atom M terdapat 20 neutron maka konfigurasi elektron atom M adalah.......
12. Konfigurasi elektron F- (nomor atom = 9) adalah .....
13. Konfigurasi elektron dari ion C+ adalah ....... (nomor atom C = 6)
14. elektron yang mempunyai bilangan kuantum m = -2 pertama kali terletak pada sub kulit...
15. Elektron dengan bilangan kuantum yang tidak diijinkan adalah.........
a. n = 3; l = 0; m = 0; s = -
b. n = 3; l = 1; m = 1; s = +
c. n = 3; l = 2; m = -1; s = +
d. n = 3; l = 1; m = 2; s = -
e. n = 3; l = 2; m = 2; s = +
16. ion X+ mempunyai konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6. Harga keempat bilangan kuantum elektron valensi dari atom X adalah........
17. Diantara harga-harga keempat bilangan kuantum di bawah ini yang mungkin untuk pengisian elektron pada orbital 3p adalah.........
a. n = 3; l = 2; m = -1; s = +
b. n = 3; l = 1; m = -1; s = +
c. n = 3; l = 2; m = +1; s = +
d. n = 3; l = 2; m = 0; s = +
e. n = 3; l = 2; m = +2; s = +
18. Jumlah elektron pada atom Cl (nomor atom 17) yang mempunyai bilangan kuantum l = 1 adalah ....
19. Harga keempat bilangan kuantum yang tidak dimiliki oleh elektron dalam atom Cu dengan nomor atom 29 adalah....
a. n = 3; l = 2; m = +2; s = -
b. n = 3; l = 2; m = +2; s = +
c. n = 3; l = 1; m = 0; s = +
d. n = 4; l = 0; m = 0; s = +
e. n = 4; l = 0; m = 0; s = -
20. Elektron terakhir dari atom X mempunyai bilangan kuantum n = 3; l = 2; m = -2; s = - . Jika 5,6 gram X tepat bereaksi dengan 0,1 mol H2SO4 menghasilkan XSO4 dan H2, maka neutron yang ada dalam inti atom X adalah.............
21. Pada keadaan dasar, elektron terakhir dari suatu atom adalah n = 3; l = 2; m = +2; s = + . Jumlah orbital yang ditempati oleh pasangan elektron adalah........
22. Elektron terakhir suatu unsur mempunyai bilangan kuantum n = 3; l = 1; m = 0; s = + . Salah satu isotop unsur itu mempunyai neutron = 15. Nomor massa isotop tersebut adalah...........
23. Spesi yang mempunyai jumlah elektron yang sama dengan adalah....
a.
b.
c.
d.
e.
24. Ion mempunyai proton, neutron, dan elektron berturut-turut ......
25. Atom Co mempunyai nomor atom 27. Konfigurasi elektron perkulit dari atom Co adalah........
26. Konfigurasi elektron manakah yang menggambarkan adanya elektron tereksitasi dalam atom?
a. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 4s2
b. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 4s1
c. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
d. 1s2 2s2 2p6 3s1
e. 1s2 2s2 2p5
27. Diketahui nomor atom S = 16, Cl = 17, Ar = 18, Ca = 20, dan Kr = 36. Ion klorida akan mempunyai konfigurasi yang sama dengan
1. S2-
2. Ca2+
3. Ar
4. Kr
28. Konfigurasi elektron yang isoelektronik dengan molekul H2S adalah.......(nomor atom H = 1, S = 16)
a. 1s2 2s2 2p6
b. 1s2 2s2 2p6 3s2
c. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2
d. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
e. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
29. Berapa banyak unsur yang elektron terakhirnya memiliki bilangan kuantum n = 4 dan l =1?
30. Untuk setiap bilangan kuantum l, jumlah orbitalnya adalah....
a. l – 1
b. l + 1
c. 2l – 1
d. 2l + 1
e. l2

termokimia

1. Termokimia adalah ilmu kimia yang mempelajari tentang kalor reaksi
2. Sistem adalah reaksi yang sedang dipelajari perubahan energinya
Lingkungan adalah bagian lain dari alam yang dapat berinteraksi dengan system
Contoh:…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

3. Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan terdapat pertukaran materi dan energi, yang mempunyai beberapa system. System kimia tersebut dapat dibedakan atas :
- Sistem terbuka : Terjadi pertukaran materi dan energi
Contoh : ………………………………………
- Sistem tertutup : Terjadi pertukaran materi tetapi tidak terjadi pertukaran energi
Contoh : ………………………………………
- Sistem terisolasi : Tidak terjadi pertukaran materi dan energi
Contoh : ………………………………………

4. Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja
Energi dapat digolongkan menjadi energi kinetik (energi yang berkaitan dengan gerakan molekul sistem) dan energi potensial (energi yang tidak behubungan dengan gerak)

5. Energi Dalam adalah jumlah energi yang dimiliki suatu system (E)
Energi Dalam tidak dapat ditentukan jumlahnya, tetapi Perubahan Energi Dalam (∆E) dapat diketahui
∆E = Energi Dalam Produk – Energi Dalam Pereaksi

6. Kerja (w) adalah pertukaran energi antara system dengan lingkungan selain dalam bentuk kalor P : Tekanan
w = P x ∆V ∆V : Perubahan volum
1 L atm : 101,32 J
7. Kalor (q) adalah energi yang berpindah dari system ke lingkungan atau sebaliknya karena perubahan suhu m : massa zat (g)
q = m x c x ∆t c : kalor jenis
∆t : perubahan suhu

8. Reaksi Endoterm adalah reaksi yang menyerap energi
Contoh : ………………………………………………………………………
∆H = HP - HR > 0
Reaksi Eksoterm adalah reaksi yang membebaskan energi
Contoh : ………………………………………………………………………
∆H = HP - HR > 0
∆H:Perubahan entalpi; HP:Entalpi produkdan HR:Entalpi pereaksi

9. Perubahan Entalpi Standar (∆H°) adalah perubahan entalpi yang diukur pada 25°C atau 298 K dan 1 atm.

10. Entalpi Molar
· Entalpi Pembentukan (∆Hf°)
∆H yang menyertai reaksi pembentukan 1 mol senyawa dari unsure-unsurnya dalam keadaan bebas.
CONTOH SOAL
Pada reaksi antara gas hydrogen dan gas klorin dibebaskan panas sebanyak 18,5 kJ. Jika ∆Hf° HCl = -92,5 kJ/mol. Berapa gram HCl terbentuk pada reaksi tersebut?
Jawab : ………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….

· Entalpi Penguraian (∆Hd°)
∆H yang menyertai reaksi penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsur bebas
CONTOH SOAL
Tentukan entalpi penguraian bila diketahui reaksi termokimia berikut ini :
2NH3 (g) N2 (g) + 3H2 (g) ∆H = + 92 kJ

Jawab : ………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….

· Entalpi Pembakaran (∆Hc°)
∆H yang menyertai reaksi pembakaran 1 mol senyawa / unsure
CONTOH SOAL
Diketahui : ∆Hc° gas asetilen = -1136 kJ/mol
Ditanya : Tulis persamaan reaksi dan hitung kalor yang dilepas pada pembakaran 11,2 Liter asetilen (STP)
Jawab : ………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….

· Entalpi molar lain
- entalpi penetralan : perubahan entalpi pada penetralan asam (H+) oleh basa (OH-) membentuk 1 mol air
- entalpi pelarutan : perubahan entalpi pada pelarutan 1 mol zat
- entalpi peleburan : perubahan entalpi pada peleburan 1 mol zat dari bentuk padat menjadi bentuk cair pada titik leburnya
CONTOH SOAL
Diketahui : KOH (aq) + HCl (aq) KCl (aq) + H2O (l) ∆H° = 56 kJ
Ditanya : Tulis persamaan reaksi dan hitung kalor yang dibebaskan bila terjadi reaksi 125 ml larutan HCl 1 M dengan 250 ml larutan KOH 1 M
Jawab : ………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….

11. Penentuan Entalpi Reaksi (∆HR)
o Melalui Kalorimetri
Kalorimeter adalah suatu system terisolasi (tidak ada pertukaran materi maupun energi dengan lingkungan di luar kalorimeter), sehingga proses pengukuran kalor reaksi disebut kalorimetri.
qlarutan = m c ∆T atau qkalorimeter = C ∆T

q = jumlah kalor ; m = massa larutan dalam kalorimeter
c = kalor jenis larutan dalam kalorimeter ; C = kapasitas kalor dari kalorimeter
∆T = kenaikan suhu langsung dalam kalorimeter.

CONTOH SOAL
Sebanyak 20 ml KOH 0,1 M bersuhu 27°C dicampur dengan 20 ml HCl 0,1 M juga bersuhu 27°C, ternyata suhu campuran naik sampai 30,6°C. Berapa jumlah kalor yang dibentuk? (kalor jenis larutan=1 kal/°C)
Diket : …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………..
Ditan : …………………………………………………………………………
Jawab : …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………..

o Melalui Hukum Hess
“Kalor reaksi tidak bergantung pada lintasan, tetapi hanya ditentukan pada keadaan awal dan akhir” (Henry Hess,1840)

CONTOH SOAL
Diketahui : (1) S (s) + O2 (g) SO2 (g) ∆H = - 296,8 kJ
(2) 2SO2 (s) + O2 (g) 2SO3 (g) ∆H = - 296,8 kJ
Tentukanlah entalpi reaksi :
(3) S (s) + 1½O2 (g) SO3 (g)
Jawab : ………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….

o Melalui Tabel Entalpi Pembentukan
∆H° = Σ ∆ Hf° (produk) - Σ ∆ Hf° (pereaksi)



CONTOH SOAL
Diketahui entalpi pembentukan methanol, CH4O (l) = -238,6 kJ/mol; CO2 (g) = -393,5 kJ/mol dan H2O (l) = -286 kJ/mol. (H=1; C=12; O=16)
a. Tulis reaksinya
b.Tentukan entalpi pembakaran methanol membentuk gas CO2 (g) dan air
c. Tentukan jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 8 g methanol
Jawab : ………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….

o Melalui Energi Ikatan (∆HR)
Energi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan 1 mol ikatan dari suatu molekul dalam wujud gas.
(∆HR) = Σenergi ikatan pereaksi yang putus - Σenergi ikatan produk yang terbentuk

CONTOH SOAL
Hitung ∆H reaksi : CH4 + Cl2 CH3CH + H-Cl
Bila diketahui energi ikatan rata – rata
C – H : 99,3 kkal / mol Cl – Cl : 58,0 kkal / mol
C – Cl : 78,0 kkal / mol H – Cl : 99,3 kkal / mol
Jawab :………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

buku sains kelas VI

BAB I
ORGAN TUBUH MAKHLUK HIDUP
MATERI
A. MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN TERDIRI DARI :
- Adaptasi hewan dengan lingkungan
(Contoh : mimikri dan autotomi)
- Adaptasi tumbuhan dengan lingkungan
(Contoh : Kantong semar dan bunga raflesia arnoldi)
B. PERKEMBANGBIAKAN HEWAN, DIBAGI MENJADI:
- Bertelur (Ovipar)
Contoh : ayam, burung, kura-kura, dan lain-lain
- Beranak (Vivipar)
Contoh : sapi, kucing, tikus, dan lain-lain
- Bertelur dan beranak (Ovovivipar)
Contoh : kadal
C. PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN
D. EKOSISTEM
Ekosistem adalah komunitas beberapa hewan dalam bentuk kelompok yang tinggal pada suatu tempat. Ekosistem dibagi menjadi dua yaitu Ekosistem Alami (Contoh : Hutan, Sungai, Pantai, dll) dan Ekosistem Buatan (Contoh : Kolam, Aquarium, Ladang, dll)
LATIHAN SOAL
GLOSARIUM
Kata-kata sulit Arti kata
Mimikri ……………………………………………………………………….
Ototomi ……………………………………………………………………….
Ovipar ……………………………………………………………………….
Ovovivipar ……………………………………………………………………….
Vivipar ……………………………………………………………………….
Perkembangbiakan Vegetatif ……………………………………………………………………….……………………………………………………………………….
Perkembangbiakan Generatif ……………………………………………………………………….……………………………………………………………………….
Penyerbukan serumah ……………………………………………………………………….……………………………………………………………………….
Penyerbukan Tetangga ……………………………………………………………………….……………………………………………………………………….
Penyerbukan Bastar ……………………………………………………………………….……………………………………………………………………….
Habitat ……………………………………………………………………….……………………………………………………………………….
Ekosistem ……………………………………………………………………….……………………………………………………………………….
Populasi ……………………………………………………………………….……………………………………………………………………….
Komunitas ……………………………………………………………………….

PILIHAN GANDA
1. Hewan menyusui yang dapat mengkaitkan diri pada pepohonan, adalah …..
a. Cicak b. Buaya
c. Komodo d. Kadal
2. Hewan melata yang mampu mengubah warna kulitnya, adalah…….
a. Iguana b. Bunglon
c. Buaya d. Komodo
3. Kemampuan untuk mengubah kulit, disebut …….
a. Adaptasi b. Mimikri
c. Proteksi d. Ototomi
4. Cicak mempunyai kemampuan untuk memutuskan ekornya untuk mengelabuhi musuh, disebut………
a. Adaptasi b. Mimikri
c. Proteksi d. Ototomi
5. Contoh tumbuhan yang memiliki bau busuk, adalah…
a. Anggrek b. Raflesia Arnoldi
c. Petai d. Jengkol
6. Hewan yang berkembang biak dengan beranak, disebut
a. Daun kejora
b. Daun kantong semar
c. Bunga lili d. Bunga teratai
7. Cara tumbuhan yang perkembangbiakannya tidak didahului dengan pertemuan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina, adalah …….
a. Ovipar b. Vivipar
c. Ovovivipar d. Reptil
8. Sumber makanan untuk tumbuhan kantong semar adalah……
a. Vegetatif b. Generatif
c. Okulasi d. Mengenten
9. Tumbuhan harus
mempunyai…………untuk bisa berkembangbiak
a. Buah b. Akar
c. Daun d. Bunga
10. Berikut ini adalah bagian dari bunga, kecuali ……
a. Benang sari b. Putik
c. Daun d. Mahkota
11. Tumbuhan salak mengalami perkembangbiakan …..
a. Bastar b. Silang
c. Serumah d. Dua rumah
12. Berikut ini yang bukan cara perkembangbiakan vegetatif, adalah …….
a. Stek b. Cangkok
c. Okulasi d. Penyerbukan
13. Penyerbukan bisa terjadi melalui beberapa perantara, kecuali ……….
a. Api b. Air
c. Hewan d. Manusia
14. Beberapa macam ekosistem alami adalah ……..
a. Kolam b. Sawah
c. Ladang d. Sungai
15. Tempat untuk saling memberi dan menerima antara……. tumbuhan, hewan dan
lingkungan adalah
a. Populasi b.Ekosistem
c. Komunitas d. Habitat

ESAY
1. Apa alat yang digunakan untuk menangkap mangsa oleh cicak dan kadal?
2. Sebutkan ciri-ciri hewan unggas!
3. Apa manfaat serangga pada bunga kantong semar?
4. Bagaimana cara kerja daun kejora hingga bisa menangkap mangsanya?
5. Apa yang dimaksud dengan pembuahan di luar dan pembuahan di dalam?
6. Apa yang kamu ketahui tentang kawin suntik atau insemenasi buatan?
7. Jelaskan tentang hewan yang berkembangbiak dengan beranak dan bertelur, beserta ciri-cirinya!
8. Sebutkan beberapa jenis hewan yang berkembangbiak dengan membelah diri!
9. Bagaimana tumbuhan hydra berkembangbiak?
10. Sebutkan beberapa macam perkembangbiakan vegetatif dan generatif!Berikan contohnya!

BAB II
SIFAT BENDA
MATERI
v Perpindahan panas / Energi, dibedakan menjadi :
- Radiasi (perpindahan panas atau energi tanpa melalui zat perantara)
- Konveksi (perpindahan panas atau energi terjadi pada zat cair maupun gas)
- Konduksi (perpindahan panas atau energi terjadi pada zat padat / benda logam )
v Benda penghantar panas terbagi menjadi :
- Konduktor (contoh: besi, alumunium, tembaga, seng, dll)
- Isolator (contoh: kayu, plastik, kertas,kaca, dll)
v Kerusakan benda dapat disebabkan oleh :
Temperatur, Kelembapan, dan Kuman
v Pengambatan kerusakan benda dapat dilakukan dengan cara :
o Agar tidak mudah lapuk, kayu dapat di cat. Hindarkan dari terik matahhari dan hujan secara langsung dan terus menerus.
o Agar tidak berkarat, besi dilapisi krom atau cat. Hindarkan dari udara yang mengandung garam dan lembab.
o Makanan basah sebaiknya dimasukkan dalam lemari es untuk menghambat pembusukkan, untuk ikan laut dapat membubuhi garam atau es batu selain itu juga dapat dilakukan pengeringan.

LATIHAN SOAL
PILIHAN GANDA
1. Perpindahan panas tanpa melalui zat perantara,………
a. Radiasi b. Konveksi
c. Konduksi d. Konduktor
2. Saat terjadi proses konveksi, maka benda mengalami………
a. Pertukaran panas
b. Aliran panas
c. Rambatan panas
d. Penggantian panas
3. Pada proses konduksi, terjadi perubahan………
a. Berat b. Zat
c. Ukuran d. Suhu
4. Sifat benda yang mudah menghantarkan panas dinamakan……….
a. Radiasi b. Konduktor
c. Konveksi d. Konduksi
5. Berikut merupakan benda-benda yang mudah menghantarkan panas ………..
a. Kayu b. Plastik
c. Besi d. Tanah
6. Sifat benda yang sukar menghantarkan panas adalah …
a. Konduktor b.Isolator
c. Radiasi d. Konveksi
7. Proses yang terjadi saat memasak air adalah………
a. Konvektor b. Konveksi
c. Konduksi d.Konduktor
8. Berikut ini adalah contoh bahan isolator, kecuali…………….
a. Aluminium b. Kayu
c. Plastik d. Kain
9. Benda-benda yang ada di rumah banyak terbuat dari ……
a. Baja b. Kayu
c. Aluminium d. Baja
10. Pada benda-benda di rumah, seperti radio, televise, setrika banyak menggunakan bahan … a. Tembaga b. Besi
c. Aluminium d. Baja
11. Perubahan wujud benda dapat disebabkan…………..
a. Panas b. Angin
c. Hujan d. Semuanya benar
12. Pengaruh kelembapan udara pada benda logam dinamakan a. Konveksi b. Korosi
c. Radiasi d. Konduksi
13. Benda yang tahan terhadap pengaruh lingkungan adalah … a. Batu gamping b. Plastik
c. Kertas d. Besi
14. Pegangan panci atau penggorengan terbuat dari bahan isolator sebab……
a. Mudah didapat
b. Harganya murah
c. Mudah digunakan
d. Tidak panas
15. Uang logam dibuat dari bahan logam karena………….
a. Mudah dibawa
b. Tahan lama
c. Bahannya ringan
d. Merupakan bahan konduktor

ESAY
1. Jelaskan pengertian tentang konduktor dan isolator!
2. Sebutkan beberapa benda yang termasuk konduktor!
3. Sebutkan beberapa benda yang termasuk isolator!
4. Jelaskan pengertian tentang konveksi udara dan konveksi air!
5. Apa yang dimaksud radiasi? Beri contoh-contoh peristiwa radiasi!
6. Mengapa di antara permukaan dalam dan permukaan luar termos terdapat ruang kosong?
7. Apa yang terjadi jika disekitar rumahmu terlalu lembap?
8. Apa yang harus kamu lakukan agar ikan bertahan tidak busuk beberapa jam?
9. Keadaan apa saja yang dapat mempengaruhi perubahan benda?
10. Mengapa dipilih bahan karet untuk membuat ban?
11. Mengapa alat solder menggunakan logam baja?
12. Apa perbedaan logam dan aluminium dan logam besi terhadap pengaruh kelembapan?
13. Apa yang terjadi jika tiang telepon yang terbuat dari besi dipasang di tepi pantai?
14. Apa yang harus kamu lakukan agar bahan-bahan yang terbuat dari logam tidak mudah berkarat?
15. Jelaskan timbulnya bahan kimia yang disebut aluminium oksida!

BAB III
GAYA DAN PENGARUHNYA
MATERI
A. BEBERAPA MACAM GAYA, ADALAH :
- Gaya Gesek - Gaya Pegas - Gaya Gravitasi Bumi
- Gaya Listrik - Gaya Magnet
B. SUMBER ENERGI LISTRIK ANTARA LAIN :
- Baterai - Akumulator
- Generator - Dinamo sepeda
C. RANGKAIAN LISTRIK
D. Energi yang ditimbulkan oleh gaya listrik olehh gaya listrik suatu benda disebut dengan energi listrik.
Energi listrik ini dapat diubah menjadi bentuk energi lain, misalnya :
- Energi listrik diubah menjadi energi cahaya (Contoh:Lampu)
- Energi listrik diubah mjd energi gerak (Contoh:Kipas Angin,Mesin Cuci)
- Energi listrik diubah menjadi energi panas (Contoh:Setrika Listrik,solder)

LATIHAN SOAL
Glossarium
Kata-kata sulit Arti kata
Energi potensial ……………………………………………………………………….
Energi potensial kimia ……………………………………………………………………….……………………………………………………………………….
Gaya ……………………………………………………………………….
Gaya gesek ……………………………………………………………………….
Gaya pegas ……………………………………………………………………….
Gaya listrik ……………………………………………………………………….
Gaya gravitasi bumi ……………………………………………………………………….……………………………………………………………………….
Gaya magnet ……………………………………………………………………….
Radiasi / Pancaran ……………………………………………………………………….……………………………………………………………………….
Aliran / Konveksi ……………………………………………………………………….……………………………………………………………………….
Hantaran / Konduktor ……………………………………………………………………….……………………………………………………………………….
Konduktor ……………………………………………………………………….
Induktor ……………………………………………………………………….

PILIHAN GANDA
1. Gaya lenting panah dinamakan gaya ………
a. Magnet b. Pegas
c. Gesekan d. Gravitasi
2. Mesin kendaraan bermotor menggunakan gaya ……….
a. Magnet b. Listrik
c. Kimia d. Gravitasi
3. Gaya yang terjadi saat kita mengasah pisau adalah ………
a. Listrik statis b. Gesekan
c. Gravitasi d. Pegas
4. Gaya yang bekerja pada saat kita membuka botol disebut…
a. Gaya gesekan
b. Gaya pengungkit
c. Gaya mesin
d. Gaya magnet
5. Dengan penggunaan gaya pekerjaan menjadi …………
a. Lebih berat
b. Bertambah rumit
c. Lebih ringan
d. Tetap
6. Pada permukaan benda yang kasar dapat memperbesar gaya..
a. Gravitasi b. Magnet
c. Gesekan d. Listrik statis
7. Gravitasi yang ditimbulkan oleh tarikan magnet dinamakan…..
a. Gaya gravitasi
b. Gaya tarik
c. Gaya pegas
d. Gaya magnet
8. Buah kelapa yang jatuh dari pohon ke tanah akibat ……..
a. Gaya gravitasi
b. Gaya pegas
c. Gaya tarik
d. Gaya magnet
9. Alat pengukur arus listrik dinamakan ………….
a. Voltmeter b. Amperemeter
c. Ohmmeter d. Wattmeter
10. Pengubah energi listrik menjadi energi panas terdapat pada …
a. Bel listrik b. Setrika listrik
c. Kipas angin d. Lampu listrik
11. Benda yang bergerak mempunyai energi yang disebut
a. Energi listrik
b. Energi kinetic
c. Energi pegas
d. Energi potensial gravitasi
12. Perpindahan kalor ada 3 macam, kecuali ………..
a. Pancaran (radiasi)
b. Hantaran (Konduksi)
c. Aliran air (konveksi)
d. Aliran listrik
13. Dibawah ini termasuk berbagai jenis gaya, kecuali ………
a. Gaya gesekan
b. Gaya bebas
c. Gaya listrik
d. Gaya gravitasi
14. Dibawah ini termasuk peristiwa radiasi, kecuali ………
a. Air di sungai
b. Api unggun
c. Panas matahari
d. Suhu panas disekitar kompor
15. Benda penghantar listrik yang baik disebut …………
a. Konduksi b. Konveksi
c. Konduktor d. Isolator
ESAY
1. Apa yang terjadi pada benda jika dilakukan tarikan atau dorongan?
2. Beri beberapa contoh kegiatan yang menimbulkan gaya gesek!
3. Cari beberapa contoh alat yang memanfaatkan gaya pegas!
4. Benda apa saja yang dapat ditarik magnet?
5. Bagaimana cara menimbulkan arus listrik pada sisir?
6. Apa yang dimaksud energi? Sebutkan contoh sumber energi bagi tubuh kita!
7. Dari mana tumbuhan memperoleh energi dan melalui proses apa?
8. Sebutkan manfaat radiasi matahari dalam kehidupan sehari-hari!
9. Mengapa arah angin darat dan arah angin laut berbeda?
10. Sebutkan manfaat konveksi udara dalam kehidupan sehari-hari!






BAB IV
BUMI DAN ALAM SEMESTA
MATERI
Urutan Planet mulai dari yang terdeka dengan matahari, adalah :
MER – VE – BU – MAR – YU – SA - U – NEP
(Merkurius,Venus,Bumi,Mars,Yuputer,Saturnus,Uranus,Neptunus)
Perhitungan tahun terdapat beberapa macam, yaitu :
- Tahun Masehi (berdasarkan bumi mengelilingi matahari)
- Tahun Komariyah (berdasarkan bulan mengelilingi bumi)







LATIHAN SOAL
PILIHAN GANDA
1. Tata surya adalah ……….
a. Matahari, bulan, dan bumi
b. Matahari dan benda-benda di angkasa
c. Matahari dan planet-planet yang mengelilinginya
d. Matahari, bulan, bintang-bintang diangkasa
2. Orang yang menjelajah luar angkasa dinamakan …………
a. Pilot b. Nahkoda
c. Antariksawan d. Astronot
3. Pusat tata surya kita adalah…
a. Bumi b. Matahari
c. Bulan d. Bulan dan matahari
4. Kala peredaran bumi ditetapkan sebagai satuan disebut ………..
a. Satu hari b. Satu bulan
c. Satu tahun d. Satu abad
5. Alat bantu untuk melihat planet-planet dari permukaan bumi supaya tampak lebih jelas disebut …………
a. Lup b. Teropong
c. Kamera d. Mikroskop
6. Peredaran planet mengelilingi matahari disebut …………
a. Edar b. Lintasan
c. Putaran d. Peredaran
7. Perhitungan tahun masehi berdasarkan peredaran ………
a. Bulan mengelilingi matahari
b. Bumi mengelilingi matahari
c. Bulan
d. Bulan mengelilingi bumi
8. Peredaran bumi dapat mengakibatkan terjadinya ……
a. Peredaran siang dan malam
b. Pasang surut air laut
c. Pergantian musim
d. Gerhana
9. Putaran bumi dapat mengakibatkan terjadinya ……
a. Perbedaan siang dan malam
b. Pasang surut air laut
c. Pergantian musim
d. Gerhana
10. Gerhana matahari terjadi bila…
a. Bumi menutupi bulan
b. Bulan menutupi bumi
c. Matahari ditutupi bumi
d. Matahari ditutupi bulan

ESSAI
1. Apa yang dimaksud denga tata surya?
2. Adakah perbedaan antara putaran dan peredaran bumi?
3. Benarkah planet itu benda langit yang beredr mengelilingi matahari?Apa perbedaan planet dan bintang?
4. Mengapa Merkurius, Venus, Mars disebut dengan planet kebumian?
5. Planet apa saja yang termasuk planet raksasa?
6. Planet Merkurius, Venus, Mars dan bulan tampak bercayaha pada malam hari. Apakah planet dan satelit itu bercahaya?
7. Apa sebab planet dikatakan juga kelana?
8. Apa yang kamu ketahui tentang meteroit?
9. Jelaskan keadaan musim di daerah kutub, baik selatan maupun utara!
10. Jelaskan perbedaan waktu antara WIB, WIT,WITA!
11. Gambarkan bagan gerhana bulan dan gerhana matahari!
12. Jelaskan kala revolusi terhadap matahari dan terhadap matahari kala revolusi bulan terhadap bumi!
13. Mengapa kita tidak boleh menatap gerhana matahari dengan mata telanjang?
14. Sebutkan dasar perhitungan waktu masehi!
15. Sebutkan urutan bulan-bulan pada Tahun Hijriah dimulai Bulan Muharam!
16. Sebutkan dan Jelaskan apa arti umbra dan penumbra!
17. Apa perbedaan Asteroid dan komet?
18. Jelaskan ciri-ciri Tahun Kabisat!
19. Jelaskan tentang gerhana matahari total, cincin, dan sebagian!
20. Jelaskan akibat kemiringan lintasan bumi 23½° sewaktu beredar!

Resin Penukar Anion (RPA)


A. JUDUL PERCOBAAN
Resin Penukar Anion (RPA)
B. TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan konsentrasi ion OH- dan Cl- dalam campuran sampel
C. DASAR TEORI
Kromatografi penukar ion sangat cocok untuk pemisahan ion-ion anorganik, baik itu kation-kation maupun anion-anion. Pemisahan terjadi karena pertukaran ion-ion dalam fasa diam. Fasa diam dalam kromatografi penukar ion berupa manik-manik yang terbuat dari polimer polistirena yang terhubung silang dengan senyawa divinil benzena. Polimer dengan rantai hubung silang ini disebut resin, mempunyai gugus fenil bebas yang mudah mengalami reaksi adisi oleh gugus fungsi ionik (misalnya gugus amina).
Suatu larutan dan padatan resin yang saling bersinggungan dapat saling menukarkan ion-ion yang bermuatan sama tanpa mengubah komposisi polimer organik tersebut. Peristiwa ini disebut penukaran ion.
Berdasarkan jenis ion / muatan yang dipertukarkan, resin dapat dibagi menjadi 2, yaitu: resin penukar kation dan resin penukar anion.
Resin penukar ion adalah bahan padat yang mengandung bagian aktif dengan ion-ion yang tidak dipertukarkan. Penukar ion dapat berupa penukar kation atau penukar anion. Hal ini bergantung bahan aktifnya yang bersifat basa dan dapat menukar anion, dan sebaliknya. Dalam praktikum kali ini kami membahas tentang resin penukar anion.
Resin penukar anion ini mempunyai gugus samping yang bersifat basa seperti anion primer, sekunder, dan tersier tempat melekatnya anion Xn-. Resin penukar anion dibuat dengan mereaksikan metil hidroksi metil eter dengan senyawa amina. Amina-amina tersier akan menghasilkan resin amonium kwartener yang bersifat basa kuat dan poliamina akan menghasilkan resin berbasa lemah.




















Gambar reaksi pembentukan resin penukar anion
Bentuk resin ini biasa disingkat dengan R-N+ (CH3)3OH- atau R+-OH-. Dalam menggantikan reaksi pertukaran, anion yang berada dalam larutan menggantikan OH- pada padatan.
nR+ - OH- + Xn- à RnX + nOH-
Dimana :
R = gugus fungsional dari resin
OH- = gugus alih fungsional
Xn- = anion, seperti : Cl-, F-, dll.
Untuk resin penukar anion urutan bertambah kuatnya penyerapan sesuai dengan urutan bertambah kecilnya ukuran ion yang terhidrasi yang biasa dituliskan sebagai berikut:
F- CN- HCO3- Cl- HSO3- OH- Br- NO3- I-
Resin penukar anion dibagi menjadi dua, yaitu: resin penukar anion basa kuat yang mengandung gugus amonium kuartener, rumus umumnya Res-NR3OH dengan R adalah radikal alifatis atau aril alifatis dan resin penukar anion basa lemah yang mengandung gugus amina tersier dengan rumus umum Res-NO2.



D. ALAT DAN BAHAN
Alat-alat yang digunakan antara lain:
- statif untuk kolom resin
- kolom resin
- erlenmeyer 250 ml
- gelas kimia 250 ml
- gelas ukur 50 ml
- labu ukur 100 ml
- pipet gondok 10 ml dan karet penghisap
- pipet tetes
bahan-bahan yang digunakan antara lain:
- resin (untuk penukar anion)
- larutan NaOH 1 M
- air suling
- kertas lakmus merah
- larutan sampel untuk anion
- indikator metil jingga
- larutan HCl ± 0,1 M

E. CARA KERJA
1. Regenerasi dan pencucian kolom resin












2. Menentukan OH- awal









3. Menentukan OH- total










F. DATA PENGAMATAN
1. Penentuan OH- awal
Percobaan ke- V HCl 0,1 M (ml) mmol
1 4,0 0,40
2 4,2 0,42
3 4,5 0,45

2. Penentuan OH- total
Percobaan ke- V HCl 0,1 M (ml) mmol
1 8,9 0,47
2 9,0 0,48
3 9,1 0,49

[OH-] awal = 0,042 M
[OH-] total = 0,048 M
[OH-] akhir = 0,006 M

G. ANALISIS DATA DAN PERHITUNGAN
1. Regenerasi dan pencucian kolom resin
Langkah pertama adalah menghilangkan gelembung udara yang terdapat pada resin dengan cara menjungkirbalikkan kolom resin. Kemudian memasukkan 25 ml NaOH 1 M ke dalam kolom resin dan membuka kran sehingga NaOH keluar semua. Tujuan dari penambahan NaOH ini adalah untuk mengaktifkan kembali kolom resin (membasakan kolom resin). Selanjutnya membilas kolom resin dengan air suling 5 x 25 ml sampai tetesan terakhir tidak bersifat basa lagi. Untuk mengujinya digunakan kertas lakmus merah. Dimana pada pengujian , kertas lakmus merah tetap berwarna merah. Hal ini menunjukkan bahwa kolom resin bersifat netral. Pembilasan dengan air suling dimaksudkan untuk menghilangkan ion OH-. Untuk menjaga agar kolom resin tidak kekeringan adalah mengisi kolom resin dengan air hingga ½ - 1 cm diatas resin. Setelah itu resin siap digunakan.
2. Menentukan OH- awal
Mengencerkan larutan sampel 10 kali. Kemudian pipet 10 ml dan dimasukkan kedalam erlenmeyer. Menambahkan 40 ml air dan 3 tetes indikator metil jingga. Warna larutan menjadi kuning muda jernih. Tujuan dari penambahan indikator metil jingga adalah untuk mengetahui titik akhir titrasi dengan timbulnya perubahan warna. Kemudian dititrasi dengan HCl 0,1 M. warna larutan dari kuning muda menjadi oranye-pink. Persamaan reaksi yang terjadi adalah:
HCl + NaOH à NaCl + H2O
Diperoleh volume HCl yang digunakan untuk titrasi adalah V1= 4,0 ml, V2= 4,2 ml, V3= 4,5 ml. Dari data tersebut diperoleh jumlah mmol yaitu 0,40; 0,42; dan 0,45. dan diperoleh [OH-] awal = 0,042 M.


3. Menentukan OH- total
Memipet 10 ml larutan sampel yang sudah diencerkan kemudian dimasukkan ke dalam kolom resin. Kemudian buka kolom resin hingga larutan NaOH keluar semua, tampung dalam erlenmeyer. Selanjutnya menuangkan 4 x 25 ml air ke dalam kolom resin dan ditampung pada erlenmeyer yang sama. Proses penukaran ion di dalam suatu resin adalah proses yang reversibel, yang akhirnya dapat tercapai keadaan kesetimbangan. Reaksi secara umum bisa dituliskan sebagai berikut :
2 RzCH2N+(CH3)3Cl- + SO42- {RzCH2N+(CH3)3}2SO42-
Menambahkan 3 tetes indikator metil jingga ke dalam erlenmeyer dan dititrasi dengan HCl yang sudah distandarisasi. warna larutan dari kuning kecoklatan menjadi oranye-pink. Persamaan reaksinya adalah :
NaCl + HCl* + resin-OH à HCl* + NaOH + resin-Cl
Percobaan diulang sebanyak 3 kali dan diperoleh volume 8,9; 9,0; 9,1. Dari data volume tersebut dapat diperoleh jumlah mmol yaitu 0,47; 0,48; dan 0,49. Sehingga didapat [OH-] total = 0,048 M. Dari nilai [OH-] awal dan [OH-] total dapat diperoleh nilai [OH-] akhir yaitu sebesar 0,006 M.

H. DISKUSI
Pada percobaan resin penukar ion, regenerasi dan pencucian kolom resin dimaksudkan agar terjadi pertukaran anion OH- dengan resin. Dalam pengeluaran larutan yang berada dalam resin baiknya tidak terlalu lambat karena akan menyebabkan resin sulit terpisah dan tidak terlalu cepat karena larutan belum menyentuh resin dengan sempurna. Harusnya diperkirakan 40 tetes dalam 1 menit.

I. KESIMPULAN
Pada percobaan resin penukar anion ini dapat disimpulkan bahwa larutan sampel anion mengandung campuran antara NaCl dan HCl. Pada resin penukar anion yang terjadi adalah pertukaran anion OH-. Dari data percobaan yang telah dilakukan dapat diperoleh hasil:
1. Pada penentuan OH- awal. Volume hasil titrasi pada percobaan ke-1 = 4,0 ml, percobaan ke-2 = 4,2 ml dan 4,5 ml. Melalui perhitungan diperoleh [OH-] awal = 0,042 M.
2. Pada penentuan OH- total. Volume hasil titrasi pada percobaan ke-1 = 8,9 ml, percobaan ke-2 = 9,0 ml dan 9,1 ml. Melalui perhitungan diperoleh [OH-] total = 0,048 M.
3. [OH-] akhir = 0,006 M

J. JAWABAN PERTANYAAN
1. Jika sampel saudara merupakan campuran H+ dan Mg2+ dengan data yang diperoleh tersebut. Berapa kadar H+ dan Mg2+ dalam sampel tersebut?
Jawab:
a. Menentukan H+ awal
N NaOH = 0,1
V1 NaOH = 4,0 ml V2 = 4,2 ml V3 = 4,5 ml
Dalam sampel terdapat atau mengandung campuran antara MgCl dengan HCl. Pada titrasi awal : sampel + NaOH. Reaksi yang terjadi :
MgCl2 + HCl* + NaOH à MgCl2 + NaCl + H2O
HCl* merupakan HCl yang ada dalam sampel.
1) mek HCl* = mek NaOH
= N x V1
= 0,1 N x 4,0 ml
= 0,40 mek
2) mek HCl* = mek NaOH
= N x V2
= 0,1 N x 4,2 ml
= 0,42 mek
3) mek HCl* = mek NaOH
= N x V2
= 0,1 N x 4,5 ml
= 0,45 mek

mek HCl* rata-rata =
b. Menentukan H+ total
Pada titrasi sesudahnya:
MgCl + HCl* + resin-H à HCl* + HCl + resin Mg
Setelah itu dititrasi dengan NaOH dan didapat perhitungan sebagai berikut: (V1 NaOH = 8,9 ml V2 = 9,0 ml V3 = 9,1 ml)
1) mek HCl* + mek HCl = mek NaOH
= N x V1
= 0,1 N x 8,9 ml
= 0,89 mek
2) mek HCl* + mek HCl = mek NaOH
= N x V2
= 0,1 N x 9,0 ml
= 0,90 mek
3) mek HCl* + mek HCl = mek NaOH
= N x V3
= 0,1 N x 9,1 ml
= 0,91 mek

mek NaOH rata-rata =
mek HCl* + mek HCl = mek NaOH
mek HCl = 0,90 – 0,42
= 0,48 mek
Dari keterangan tersebut terhadap pemasukan sampel resin diperoleh reaksi sebagai berikut :
Mg2+ + 2 (RSO3-H+) à (RSO3)2 Mg + 2 H+
Maka :
mek MgCl2 = ½ mek HCl
= ½ x 0,48
= 0,24 mek
mmol MgCl2 = ½ mmol HCl
M MgCl2 =

MgCl2 à Mg2+ + 2 Cl-
M MgCl2 = M Mg2+ x Mr Mg2+
= 0,024 x 24,31
= 0,58 g/l
Jadi konsentrasi atau kadar Mg2+ adalah 0,24 g/l dan kadar dalam mek H+ adalah 0,48 mek

2. dapatkah cara tersebut dipakai untuk menentukan H+, Mg2+, dan Zn2+ dalam suatu campuran. Jelaskan !
Cara tersebut dapat dipakai untuk menentukan H+, Mg2+, dan Zn2+ karena suatu kation dalam larutan sampel ditukar dengan ion lain terikat pada resin dan memiliki valensi yang tidak sama, afinitas ion yang valensinya lebih tinggi terhadap resin akan semakin besar bila konsentrasi ion yang valensinya lebih tinggi itu semakin kecil. Disini Mg2+ = Zn2+ = bervalensi 2 maka ukuran ion juga menentukan, selain itu ketidaksempurnaan dissosiasi garam ion-ion tersebut juga ikut menentukan apakah ion tersebut diserap dengan kuat oleh resin. Misalny:
Ca2+ < Be2+ < Mn2+ < Mg2+ = Zn2+ < Cu2+ = Ni2+ < Co2+ < Ca2+ < Si2+ < Pb2+ < Ba2+.



K. DAFTAR PUSTAKA
Azizah, utiya, dkk. 2003. Panduan Praktikum Mata Kuliah Dasar-Dasar Pemisahan Kimia. Surabaya : UNESA
Underwood. 1998. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga
Soebagio, dkk. 2003. Kimia Analitik II. Malang : Universitas Negeri Malang





LAMPIRAN (Perhitungan Data Pengamatan)
I. Menetukan OH- awal
1. mmol NaOH = mmol HCl
mmol OH- = mmol H+
= NHCl x VHCl
= 0,1 x 4,0
= 0,40 mmol
2. mmol OH- = mmol H+
= N x V2
= 0,1 x 4,2
= 0,42 mmol
3. mmol OH- = mmol H+
= N x V3
= 0,1 x 4,5
= 0,45 mmol
mmol NaOH rata-rata

M NaOH =

[OH-] awal = 0,042 M
mg NaOH = mmol OH- x Mr NaOH
= 0,42 x 40
= 16,8 mg

II. Menentukan OH- total
mmol OH- = mmol H+
1. (mmol NaOH + mmol NaOH*) = V1 x N
( 0,42 + mmol NaOH*) = 8,9 x 0,1
mmol NaOH* = 0,89 – 0,42
= 0,47
2. (mmol NaOH + mmol NaOH*) = V1 x N
( 0,42 + mmol NaOH*) = 9,0 x 0,1
mmol NaOH* = 0,90 – 0,42
= 0,48
3. (mmol NaOH + mmol NaOH*) = V1 x N
( 0,42 + mmol NaOH*) = 9,1 x 0,1
mmol NaOH* = 0,91 – 0,42
= 0,49
mmol NaOH* rata-rata

M NaOH =

[OH-] total = 0,048 M
[OH-] akhir = [OH-] total - [OH-] awal
= 0,048 – 0,042 = 0,006 M
mmol NaOH = mmol NaCl
0,42 = mmol NaCl
mg NaCl = mmol NaCl x Mr NaCl
= 0,42 x 58,5
= 24,57 mg

% NaOH =



= 40,61 %

% NaCl =




= 59,39 %

koefisien distribusi iod

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR PEMISAHAN KIMIA


A. JUDUL : KOEFISIEN DISTRIBUSI IOD
B. TUJUAN : 1. Mengekstrak Iod ke dalam pelarut organik
2. Menghitung harga KD dari Iod
C. DASAR TEORI
Ekstraksi pelarut menyangkut distribusi suatu zat terlarut (solut) di antara dua fasa cair yang tidak saling bercampur. Teknik ekstraksi sangat berguna untuk pemisahan secara cepat dan bersih baik untuk zat organik maupun zat anorganik. Secara umum, ekstraksi adalah proses penarikan suatu zat terlarut dari larutannya di dalam air oleh suatu pelarut lain yang tidak dapat bercampur.
Menurut hukum distribusi Nernst, bila ke dalam dua pelarut yang tidak saling bercampur dimasukkan solute yang dapat larut dalam kedua pelarut tersebut, maka akan terjadi pembagian solut dengan perbandingan tertentu. Kedua pelarut tersebut umumnya pelarut organik dan air. Dalam praktek solut akan terdistribusi dengan sendirinya ke dalam dua pelarut tersebut setelah dikocok dan dibiarkan terpisah. Perbandingan konsentrasi solut di dalam kedua pelarut tersebut tetap dan merupakan suatu tetapan pada suhu tetap. Tetapan tersebut disebut tetapan distribusi atau koefisien distribusi, yang dinyatakan dengan rumus: dengan KD adalah koefisien distribusi, [X]o adalah konsentrasi solut pada pelarut organik [X]a adalah konsentrasi solut pada pelarut air.
Iod mampu larut dalam air dan juga dalam kloroform. Akan tetapi, perbedaan kelarutannya dalam kedua pelarut tersebut cukup besar. Dengan mengekstraksi larutan iod dalam air ke dalam kloroform, menghitung konsentrasi awal dan sisa iod dalam air dengan cara titrasi, maka dapat diperoleh konsentrasi iod dalam kedua pelarut tersebut, sehingga koefisien distribusi iod dalam sistem kloroform-air dapat ditentukan.
Untuk keperluan analisis kimia angka banding distribusi (D) akan lebih bermakna daripada koefisien distribusi (KD). Angka banding distribusi menyatakan perbandingan konsentrasi total zat terlarut dalam pelarut organik (fasa organik) dan pelarut air (fasa air). Jika zat terlarut adalah X, maka rumus angka banding distribusi dapat ditulis:




D. ALAT DAN BAHAN
Alat
a. Labu ukur 100 ml
b. Gelas kimia 250 ml
c. Erlenmeyer 250 ml
d. Corong pisah
e. Pipet gondok 10 ml dan 25 mL
f. Pipet tetes
g. Gelas ukur 10 ml
h. Statif dan klem
i. Buret

Bahan
a. Aquades
b. Larutan Iod 0,1 N
c. Kloroform
d. H2SO4 2 N
e. Larutan kanji 0,2 %
f. Natrium tiosulfat 0,01 N




E. ALUR KERJA



dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml.
diencerkan dengan air sampai volume 100 ml.
Penentuan konsentrasi Ekstraksi iod
iod mula-mula


+ 4 ml H2SO4 2N. + 5 ml kloroform.
+ 20 tetes larutan kanji 0,2%. dikocok beberapa
dititrasi dengan Na2S2O3 0,01N menit.
sampai warna biru tepat hilang. didiamkan.



ditampung dalam Erlenmeyer.
+ 4 ml H2SO4 2N.
+ 20 tetes larutan kanji 0,2%.
dititrasi dengan Na2S2O3 0,01N
sampai warna biru tepat hilang.








F. DATA PENGAMATAN
NO PERLAKUAN PENGAMATAN
SEBELUM SESUDAH
1. Penentuan konsentrasi iod mula-mula!a) Pengenceran10 ml I2 0,1 N dalam labu ukur 100 ml.b) Titrasi10 ml I2 + 4 ml H2SO4 + 20 tetes kanji,dititrasi dengan Na2S2O3 0,01 N. Cokelat kehitamanBiru kehitaman Cokelat tuaJernih tidak berwarnaV1 = 16,1 mlV2 = 16 mlV3 = 15,9 mlVrata-rata = 16 ml
2. Ekstraksi iod!10 ml I2 0,01 N + 5 ml CCl4Titrasi!Fasa air + H2SO4 + kanji dititrasi dengan Na2S2O3 0,01 N. Biru kehitaman f(a) = kuningf(o) = unguJernih tidak berwarnaV1 = 1,8 mlV2 = 1,7 mlV3 = 1,9 mlVrata-rata = 1,8 ml









G. ANALISIS HASIL PENGAMATAN
Percobaan dengan judul koefisien distribusi iod dilakukan untuk mengekstrak iod ke dalam pelarut organik dan menghitung harga KD dari iod.
1. Penentuan konsentrasi iod mula-mula.
10 ml larutan iod (I2) 0,1N yang berwarna cokelat kehitaman diencerkan dengan air sampai volume 100 ml (larutan berwarna cokelat tua). Langkah selanjutnya, mengambil 10 ml larutan I2 dan diasamkan dengan 4 ml H2SO4 2N. Setelah itu, larutan tersebut ditambah 20 tetes larutan kanji 0,2% yang bertindak sebagai indikator (larutan berwarna biru kehitaman) dan dititrasi dengan Na2S2O3 0,01N sampai warna biru tepat hilang. Volume Na2S2O3 yang dibutuhkan berturut-turut 3 kali titrasi adalah 16,1 ml, 16 ml dan 15,9 ml. Volume Na2S2O3 rata-rata yang dibutuhkan untuk titrasi sebanyak 16 ml.
2. Ekstraksi iod.
Mengambil 10 ml larutan I2 yang telah diencerkan dengan air, diekstrak dengan 5 ml kloroform (CCl4) dan dikocok selama beberapa menit. Air yang digunakan untuk mengencerkan I2 berfungsi sebagai pelarut air (fasa air), sedangkan kloroform berfungsi sebagai pelarut organik (fasa organik) dan pengocokan dimaksudkan agar solut terdistribusi dengan sendirinya ke dalam dua pelarut yakni pelarut organik dan air. Larutan tersebut didiamkan agar kedua lapisan terpisah dengan baik. Lapisan atas adalah fasa organik yang berwarna ungu dan lapisan bawah adalah fasa air yang berwarna kuning. Lapisan organik dikeluarkan dan lapisan air ditampung dalam erlenmeyar. Air tersebut diasamkan dengan 4mL H2SO4 2N dan ditambahkan 20 tetes larutan kanji 0,2% sebagai indikator (larutan berwarna biru kehitaman) dan dititrasi dengan Na2S2O3 0,01N sampai warna biru tepat hilang. Volume Na2S2O3 yang dibutuhkan berturut-turut 3 kali titrasi adalah 1,8 ml, 1,7 ml dan 1,9 ml. Volume Na2S2O3 rata-rata yang dibutuhkan untuk titrasi sebanyak 1,8 ml.

Percobaan ini menggunakan titrasi iodometri atau titrasi langsung dengan I2. Reaksi yang terjadi adalah:
I2 + 2 S2O32- à 2 I- + S4O62-
KD iod dalam sistem kloroform-air adalah sebesar 15,77. Harga KD yang diperoleh lebih besar dari 8, menunjukkan bahwa banyaknya iod yang terekstrak dalam pelarut organik (kloroform). Adapun perhitungannya sebagai berikut:
*) mol I2 mula-mula = ½ Mek Na2S2O3 x V Na2S2O3
= ½ 0,01 x 16 ml
= 0,08 mmol
*) mol I2 f(a) = ½ Mek Na2S2O3 x V Na2S2O3
= ½ x 0,01 x 1,8 ml
= 0,009 mmol
*) mol I2 f(o) = I2 mula-mula – I2 f(a)
= 0,08 mmol – 0,009 mmol
= 0,071 mmol
*) KD = [I2]o / [I2]a
= (0,071/5) / (0,009/10)
= 15,77


H. SIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diambil simpulan bahwa:
1. Larutan iod yang sudah diencerkan dengan air (fasa air) kemudian diekstrak dengan kloroform (fasa organik) dapat dilakukan karena perbedaan kelarutan kedua pelarut tersebut cukup besar walaupun iod mampu larut dalam air maupun kloroform.
2. Harga KD yang diperoleh dalam percobaan ini sebesar 15,77 yang menunjukkan bahwa banyaknya iod yang terekstrak dalam pelarut organik (kloroform).


I. JAWABAN PERTANYAAN
1. a. Apa perbedaan antara KD (koefisien distribusi) dan D (pembanding distribusi)?
Pada koefisien distribusi, solut tidak mengalami interaksi terhadap pelarutnya. Sedangkan pada pembanding distribusi, solut mengalami interaksi terhadap pelarutnya.
b. Bilamana harga KD = D?
Harga KD = D bila berada pada kondisi ideal dan tidak terjadi interaksi asosiasi, disosiasi atau polimerisasi.

2. Bagaimana mencari harga D untuk asam lemah HB yang dapat mengalami dimerisasi dalam suatu pelarut organik?




........ (1)



........ (2)


........ (3)



Penataan ulang (3) memberikan:

........ (4)



Persamaan (4) disubtitusi ke persamaan (1) menghasilkan:




Atau dengan mengeluarkan [HB]a dalam pembagi:





Merujuk ke persamaan (2), diperoleh:







J. DAFTAR PUSTAKA
Azizah Utiya, dkk. 2003. Panduan Praktikum Mata Kuliah Dasar-dasar Pemisahan Kimia. Surabaya: Jurusan Kimia UNESA.
JR. Day R A dan Underwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif (edisi ke-enam). Jakarta: Erlangga.
Soebagio, dkk. 2005. Kimia Analitik II. Malang: Universitas Negeri Malang.